Disia siakan Chelsea tapi Moncer di Timnas

 Simpel buat menyepelekan pribadi Declan Rice di Tim nasional Inggris. Nama pemuda berumur 21 tahun ini benar-benar gak sementereng kawannya jenis Jadon Sancho, Mason Mount, atau juga Mason Greenwood. Rice Agen slot terpercaya pula "cuma" bela West Ham United, club London yang finish di rangking 16 Premier League musim yang telah lewat.


Walau demikian, Rice sebenarnya mempunyai andil siginfikan di skuat The Three Lions dan termasuk satu diantaranya pemain terunggul di tempatnya. Meskipun masih terhitung muda, Rice cermat membaca permainan musuh dan punyai kepandaian caraal yang diharapkan banyak pelatih.


Gareth Southgate pertamanya panggil Rice di Maret 2019 lalu, menjelang hadapi Republik Ceko di kwalifikasi Piala Eropa. Panggilan Rice sendiri sempat memantik pro kontra. Karena pemain kelahiran London ini sudah 3x bela Republik Irlandia dalam partai pertemanan.


Mulai sejak turun dalam pertandingan melawan Republik Ceko, Rice nyaris tidak pernah tidak ada dalam formasi pemain The Three Lions. Inggris sudah mainkan 13 laga mulai sejak pertandingan itu, dan Rice cuma tidak ada 4x. Dia gak di turunkan waktu Inggris menekuk Swiss di persaingan perebutan tempat ke-3  UEFA Nations League 2018/19, membantai Bulgaria dan Kosovo di kwalifikasi EURO, dan waktu partai pertemanan musuh Wales.



Terakhir, Rice menolong skuat garapan Southgate kalahkan club rangking satu FIFA, Belgia di Minggu saat lalu. Meskipun gak memperlihatkan perform terbaik, Rice bikin tiga intercept di laga tersebut—terbanyak antara pemain lain.


Jadi pemain tengah bertahan, pekerjaan Rice memanglah buat perlindungan barisan pertahanan club dan merusak build-up musuh. Tidak hanya itu, dia pula bisa bermain jadi bek tengah. Bentuk dengan tinggi 1,85 m dan tubuh kuat membuat bisa isi dua andil itu secara bagus.


Kalau memantau peran gempuran, Rice jarang-jarang ikut serta dengan cara langsung atau menginisiasi perbuatan ofensif. Dia lantas belum lekas cetak gol buat The Three Lions dari 10 performa. Di saat mendapatkan bola, dia condong lekas mengumpannya ke pemain lain..


Walau demikian, kalau menengok unsur pertahanan, Rice lekas memenangi statistik. Dia tercantum jadi pemain yang kerapkali menjadi pemenang tekel (89) di Liga Inggris. Record 50 intercept Rice pula cuma kalah atas Harry Maguire sejauh 2019/20.


Tidak hanya itu, Rice pula rajin mengerjakan pressing buat halangi permainan musuh. Dia 819 kali mengerjakan pressing di Liga Inggris musim yang telah lewat. Pada tingkat pemain tengah, cuma Abdoulaye Doucoure, James McArthur, Joao Moutinho, dan James Ward-Prowse yang amat sering mem-pressing musuh.


Kalau menengok kwalitas Rice jadi pemain tengah bertahan, tidaklah mengherankan kalau David Moyes dan Gareth Southgate menganggap pemain prinsipil. Di Premier League 2019/20, Rice juga jadi hanya satu pemain West Ham yang tidak pernah diambil keluar Moyes.


Pada akhirnya, di atas lapangan, Rice memperlihatkan jika ketetapan Chelsea melepaskannya di umur 14 merupakan salah besar. Togel hari ini Kemajuan lajunya bersama West Ham bikin The Blues menyesal. Juga, Chelsea banyak diisukan mau mengajak bekas pemain akademinya itu di transfer bursa ini kali.


Lepas dari ketetapan Rice di masa yang akan datang, tidak tahu berada di West Ham atau menunjuk Chelsea, perjalanannya masih tetap panjang. Ingat kwalitas kepemimpinan, gak dapat mengagetkan kalau Rice dipilih jadi kapten kalau setia bela The Hammers.


Juga, bisa saja kalau dia jadi kapten Inggris suatu saat, pimpin angkatan luar biasa yang terdapat Trent Alexander-Arnold, Jadon Sancho, dan kawan dekatnya semenjak masih anak-anak di sekolah tinggi Chelsea, Mason Mount.

Diberdayakan oleh Blogger.